Minggu, 18 September 2011

True Knight Novel By Iyang/Aos Part II(Novel Fiction)

Chapter II

Don’t Be Lazy

Ku tiba dirumah sekitar pukul setengah dua belas siang, sesampainya di rumah perutku ini langsung di goda oleh bau masakan ibu yang Wah.. pasti lezat, tanpa berpikir panjang ku langsung menuju ruang makan dengan sedikit berlari He..ya karena perutku ini nampaknya sudah tidak bisa diajak kompromi lagi dari tadi dia mengeram tiada henti ^__^, , ku seperti serigala kelaparan yang ingin menerkam mangsanya mataku langsung tertancap ke makanan - makanan yang telah tersaji di meja makan , Hee...berlebihan memang.

Semua makanan itu telah ada dalam targetku tapi tiba - tiba seseorang menghentikan langkahku menghadang tepat di hadapanku “Class!!! keringkan badanmu lalu mandilah yang bersih “ eh..ya itulah ibuku “Baiklah bu....” jawabku dengan nada sedikit lemas ,sekarang ku bagaikan serigala kelaparan yang gagal mendapatkan mangsanya karena di hadang oleh si pengembala domba, yah apa boleh buat, nampaknya ku harus harus mengeringkan badanku terlebih dahulu untuk kemudian mandi, tidak masalah bagiku, tapi sepertinya itu menjadi masalah buat si perut yang terus mengeram.Grrrrr……Guk..Guk…Aooooww, ku duduk bersantai di ruang tamu sambil melihat suasana di luar rumahku melalui jendela rumahku yang terbuat dari ukiran - ukiran kayu yang indah, di luar sana, rerumputan hijau seolah menari dengan indah terkulai - kulai gemulai helai demi helainya.Wuzzzz……..

setelah beberapa saat ku bersantai dan mengeringkan badanku ini , ku lekas berjalan menuju kamar mandi , Burrr…..Burr..,,,,,, ku siramkan air ke seluruh badanku ini sejuk sekali rasanya, itu karena air di desa ini memang paling sejuuuuk….. dengan semua keunggulan desa pilos ini, Tak terbayang jika nanti mungkin aku harus meninggalkan desa indah ini tuk beberapa saat, demi cita - citaku.

Woahh….segar rasanya setelah mandi dengan air yang begitu sejuk, ku lekas ke kamarku tuk berganti pakaian, di lemari pakaianku ini terdapat satu set pakaian yang paling special buatku ,pakaian dari ayah ku ,pakaian ini yang nanti akan sering ku pakai ketika aku menjalani hari - hari ku sebagai Ksatria Qiya, sangat cocok denganku. pakaian ini yang diberikan ayahku ketika ulang tahunku yang ke 19 tahun lalu, sambil memberikanya padaku ayahku memberiku izin tuk menjadi seorang Ksatria Qiya dan ayahku berkata bahwa aku harus selalu teguh memegang kebenaran dalam hati jangan goyah ku harus kuat dalam kebingungan yang mungkin nanti akan kuhadapi ku harus selalu berlari menuju jalan terang jalan kebenaran, ku punya mata ,telinga,hati ,pikiran ,untuk melihat kebenaran jangan sampai pandangan ku menjadi kabur begitu ayahku berkata,ku tak begitu mengerti maksud ayahku tapi nasihat itu akan ku pegang teguh.

Sekarang saatnya ,yang sudah kunanti dengan perut yang terus mengeram ini ku sudah sangat begitu lapar, I am ready for this….!!! ^_^ . di meja makan tersaji bermacam-macam makanan lezat yang masih hangat yang baunya mmmm… begitu menggoda soooo tasty!!, ku sudah tidak sabar untuk memakannya. setelah ku berdoa, tanpa ragu lagi mangsa di depan mata ini kuterkam satu persatu Nyam…Nyam…Nyam…Blup…bulp..bulp, “ Class jangan terburu - buru nanti kau bisa tersedak Class “ ibu memberi nasihat padaku, “Buaik bu…” dengan mulut masih penuh makanan ku berbicara, kebiasaanku ini memang tidak begitu baik He…. ^_^ ya apa boleh buat, masakan ibu begitu lezat, ku makan dengan begitu lahapnya . setelah makan dengan perut yang kenyang ini I am feel so sleepy….kantuk menyerangku ku ingin segera tidur ,merebahkan tubuh ini sejenak di ranjang empuk ku, begitu nyaman begitu tenang Hoaaammm …..Zzzzzzzzz sampai akhirna ku terlelap….ku ingat ku harus bangun nanti sore untuk berlatih kembali….

Mata ini begitu berat semua terlihat masih samar, ku ingat ku harus berlatih sore ini tapi mata ini serasa begitu berat mataku masih ingin terpejam badanku masih ingin bermanja di kasur empuk ini…., ku tertidur kembali tak lama secara tiba - tiba suara keras memanggilku dari alam tidur ku, ku buka mata ini, mungkin aku masih tertidur dan sekarang aku bermimpi ku bertemu bidadari di alam mimpi ini begitu manis dan cantik ^_^ “ Class BAAnguNN!!!” Eh….tunggu dulu suara ini….ah tidak mungkin…bidadari itu adalah ~_~ Veaaa…..,Wahh… “ bangun Class Bangunnn!! dasar pemalas “ dengan nada keras Vea berkata, jadi tadi aku bermimpi dan bidadari itu tidak ada bahkan di dalam mimpi huh.. sayang sekali, “ apa yang kau gumamkan Class , cepat bangun teman - teman telah menunggu kita di lapangan ,bangun Cepat jangan jadi pemalas “ dia berkata seperti orang tuaku saja,Hoaam…dengan mata masih terkantuk ku berdiri dan berjalan “ Sebaiknya cepat ku menuggu di luar !! “ ucap Vea dengan nada sedikit keras, “ Baik…” dengan nada malas ku berkata ke Vea, dia memang gadis yang aneh dan penuh semangat dasar Vea, “ Hiiii……Hihihi…” terdengar suara tawa kecil, ku tolehkan wajahku kearah datangnya suara itu, ternyata itu adalah suara Ibuku yang sedang mentertawaiku, “ Ada apa bu ? “ ucapku dengan penuh heran ,“ Hihi…tidak Ibu hanya merasa lucu dengan cara Vea memperlakukanmu sepertinya ia bisa di andalkan untuk menjagamu “ jawab ibu dengan suara tawa kecil masih terdengar, “ Apa maksud ibu,dia itu hanya gadis yang aneh bu “. Ku tak tahu mengapa Ibu terlihat senang melihatku diperlakukan seperti itu hah.. ya sudah lah. ku lekas membasuh wajahku dengan air segar yang akan menghilangkan sisa kantuk ini.

Saatnya untuk berlatih “ sore Tuan Class ! bagaimana istirahat anda“ sapaan Vea kepada ku yang terlihat menyindirku dengan senyumannya yang terlihat di paksakan “, “ Ya…sore ,terima kasih telah membangunkanku dengan penuh kelembutan ya…tuan puteri “ jawab ku. “ tak masalah ^_^ “ tetap masih dengan senyumanya yang dipaksakan. Vea memang gadis yang aneh dan penuh semangat serta ceria, gadis yang begitu baik dan juga sedikit kasar tapi kurasa aku menyukai sikapnya itu , ya mungkin aku juga aneh.

Kami berdua berjalan bersama menuju ke lapangan tempat aku dan teman - temanku berlatih di sore hari yang berada di dekat bibir pantai, “ Class sebaiknya kita cepat kau sudah begitu telat, nanti sebagai Ksatria Qiya kau harus disiplin Class “ dengan wajah cemberutnya Vea berkata, “ Ba..baiklah ! “ dengan sedikit gugup ku menjawabnya karena ekspresi wajahnya yang tiba - tiba seperti itu. Ya.. Vea memang benar ku harus berdisplin jika nanti ku menjadi Ksatria Qiya, tidak…ku harus berdisiplin sejak dini. “ Hei..Vea si gadis aneh, eee..rrrr..….terima kasih ya ^_^ “ Ku lekas berlari menuju lapangan meninggalkan Vea di belakang setelah ku ucap rasa terima kasihku padanya yang telah begitu peduli padaku “ Ya sama - sama Class semangat !! aku pun juga ! ” ucap Vea dari kejauhan. O.. iya jika Cita - cita aku dan kawan - kawanku ingin menjadi ksatria, Cita - cita Vea adalah menjadi seorang Curer sebutan untuk seorang perawat yang bertugas menyembuhkan para Ksatria yang terluka ataupun terserang penyakit, Jika aku dan teman - temanku lakukan adalah dengan melatih fisik dan ketajaman pikiran kami yang Vea lakukan adalah dengan mempelajari berbagai ilmu pengobataan dan keperawatan. Vea juga sangat serius dengan cita - citanya itu hampir setiap hari ku lihat ia belajar dan mempraktekannya, Vea begitu beruntung karena hampir semua bahan obat - obatan ada di desa kami. Dia selalu bilang bahwa dia yang akan menjadi Curer kami , menyembuhkan kami jika kami terluka dan begitupun kami yang akan menjadi pelindung Vea.

Ku tiba di lapangan… tapi ku tercengang dengan apa yang ku lihat, Yobe dan Tero tergeletak jatuh kesakitan di depan seseorang yang berbadan tinggi tegap dengan jubah perang seorang Ksatria dan ada sebuah kapal layar besar yang berlabuh agak jauh dari bibir pantai. Ku lekas berlari kencang menuju kesana , ku lihat Resfrant mulai berlari untuk menyerang Ksatria itu “ Rue apa yang terjadi ? “ tanyaku ke Rue dengan tergesa - gesa, “ Ku juga tidak tahu pasti keadaannya Class “ jawab Rue, “ baiklah ! ayo Rue “ tanpa berpikir panjang ku lekas berlari membantu Resfrant yang terlihat tidak berdaya menghadapi Ksatria itu sendiri , Rue membantuku , Yobe dan tero kembali terlihat berdiri dengan wajah yang masih terlihat kesakitan. Ku , Rue dan Resfrant bersamaan menyerang Ksatria itu , Yobe dan Tero mengambil posisi untuk menyerang Ksatria itu dari belakangnya. Kami semua menyerangnya bersamaan tapi apa yang kami hadapi sekarang begitu mencengangkan, yang kami hadapi bukan kemampuan manusia biasa, kami semua hanya seperti gangguan kecil baginya, Kecepatan dan kekuatannya bukan berada di level kami , kami merasa benar - benar tidak berdaya ,what a strength !!!. Kekuatan kami semua berbeda jauh dengannya, kami semua di buat tergeletak jatuh tanpa daya ,kami berlima dibuat jatuh oleh seorang diri …!!! . Tero,Yobe dan Resfrant Nampak sudah tak sanggup berdiri lagi, hanya Aku dan Rue yang masih berusaha untuk melawan dengan tubuh yang kesakitan ini kami berdua berusaha untuk berdiri dan kembali melawan, kaki kami goyah seperti sudah tak mau untuk berdiri lagi. Tetap kami menyerangnya lagi, lagi dan lagi dan yang kami dapat hanya kekalahan. “ Kalian berdua cukup lumayan “ ucap Ksatria itu kepada aku dan Rue.

Pria itu mulai berjalan mendekati kami berdua, aku dan Rue berusaha untuk berdiri tapi kami sudah tidak sangup, Aku merasa putus asa dalam keadaan ini bagaimana mungkin kami semua dengan mudah dikalahkan oleh seorang diri. Apa yang harus kulakukan sekarang !!?, “ Hentikaaan………” dari kejauhan terdengar suara Vea yang berteriak. Gadis itu lekas berlari dan berdiri menghadang langkah Ksatria itu yang berjalan mendekati kami. “Hentikan !! jangan sakiti mereka lagi cukup !! “ ucap Vea dengan tegas, “ aku bukan mau menyerang mereka lagi , aku hanya meminta penjelasan dari mereka, mengapa mereka menyerang tentaraku ? “ Ksatria itu berkata dengan tatapan yang mata yang terlihat serius, “ Kami tidak menyerang tentaramu , ia berusaha mencuri tanaman - tanaman obat kami, kami menghadangnya tapi dengan paksa ia berlari dan mendorong kami dengan keras, kami hanya membela diri ” sela Yobe, “ ya itu benar! “ Tero membenarkan. “ O….jadi sepertinya ini semua hanya kesalahpahaman , tentaraku bukan bermaksud mencuri ia melakukan itu atas perintahku , aku menyuruhnya untuk mencari tanaman obat untuk para tentaraku yang terluka akibat baru diserang monster ganas, tapi sepertinya caranya agak sedikit kasar, baiklah kalau begitu aku Jenderal Leonidas meminta maaf atas kekasaran kami pada kalian “ ucapnya dengan gaya seorang bangsawan, “ Jenderal Leonidas !! “ ucap Rue dengan nada terkejut, aku pun juga terkejut mendengar nama itu , apakah benar itu Jenderal Leonidas satu dari Tujuh Jenderal besar Kerajaan Qiya salah satu Ksatria terbaik Qiya, semua ini nampak jelas bagiku mengapa kemampuan kami begitu jauh dibandingkannya tapi tetap saja itu membuatku tercengang, tentang seperti inikah kekuatan seorang Jenderal besar yang begitu luar biasa. “ jadi kalian dari kerajaan Qiya , tadinya aku berpikir kalian dari Kerajaaan lain, itu juga salah satu yang memicuku untuk melawan, karena lambang dari Jubah perang kalian berbeda dengan lambang kerajaan Qiya“ Jelas Yobe. “ ,lambang itu adalah lambang yang dimiliki oleh Tujuh Jenderal besar Qiya, setiap Jenderal besar memiliki lambang yang berbeda, dan tentara yang memiliki lambang itu yang kalian serang adalah tentaraku” Jelas Jenderal Leonidas dengan tegas. Untung saja tidak ada yang terluka terlalu parah baik tentara itu ataupun kami, semua hanya cidera ringan, sepertinya ia tidak serius melawan kami, ya walaupun begitu, luka yang ku rasakan masih terasa begitu sakit menghadapi lawan sekelas Jenderal besar dengan kemampuan yang begitu menakjubkan. “ kalau begitu maafkan kami jenderal yang telah melukai tentaramu, karena kesalahpahaman ini kita semua terlibat dalam pertengkaran ini, sekali lagi maafkan kami jenderal “ Rue meminta maaf kepada Jenderal Leonidas atas kesalahan kami, tapi Jenderal Leonidas justru balik meminta maaf, ia meminta maaf mewakili kesalahan tentaranya itu, dengan rendah hati Jenderal besar itu meminta maaf kepada kami.

Menjadi Jenderal besar itu hal yang sering aku khayalkan , aku berharap bahwa mungkin suatu hari nanti aku akan menjadi Jenderal besar yang memiliki ribuan pasukan, He…. hah itu hanya khayalanku saja.

Jenderal Leonidas adalah jenderal besar yang sudah sangat terkenal namanya diseluruh penjuru Kerajaan Qiya, seorang jenderal yang sangat berbakat dan begitu kuat katanya, Diantara ketujuh jenderal lainnya, kudengar Jenderal Leonidas adalah yang termuda. Tapi aku tidak menyangka akan bertemu Jenderal Besar Leonidas secepat ini dan dengan cara seperti ini. seolah cidera yang kualami sudah terbayar semua. Orang ini yang saat ini berdiri di depanku adalah orang yang memiliki khayalanku. Semua hal ini makin membuatku sadar betapa masih kecilnya aku, dan itu semua justru membuatku menjadi lebih bersemangat menyadarkanku dan memperjelas pandanganku akan cita - cita yang saat ini kukejar.

“ O iya Jenderal apa yang terjadi sampai kau membutuhkan tanaman obat. dari tanaman - tanaman obat yang tentaramu bawa itu adalah tanaman untuk menyembuhkan dan menseterilkan luka dari racun, katamu tentaramu baru diserang monster ganas bisa kau jelaskan apa yang sebenarnya terjadi Jenderal ? karena setahuku disekitar wilayah sini hampir tidak ada monster buas apalagi yang memiliki racun “ Tanya Vea dengan wajah antusias kepada Jenderal sambil menunjuk kearah tanaman - tanaman obat yang dipegang di tangan kanan tentara itu. Jenderal Leonidas menceritakan kepada kami semua apa yang terjadi. Tanaman - tanaman obat itu di butuhkan untuk mengobati para tentaranya yang mengalami luka - luka akibat serangan monster Glon , ku tak tahu apa - apa tentang monster Glon itu tapi Vea yang sepertinya mengetahui monster apa itu menjelaskan kepada kami. Monster Glon adalah monster dengan bentuk seperti burung yang memiliki tinggi hampir satu meter, tubuhnya tidak berbulu tapi hanya berkulit dengan sayap yang terbelah dua dan Glon memiliki racun pada kuku cakarnya. Habitat Glon tidak di wilayah ini tapi jauh di wilayah timur dari ibu kota Kerajaan Qiya di Rivine Plain seperti itulah Vea menjelaskan kepada kami dengan terperinci, semua itu Vea ketahui dari buku - buku tentang pengobatan yang ia pelajari. “ Bagaimana kau mengetahui semua itu ? “ Tanya Jenderal Leonidas kepada Vea “ tentu saja ia tahu ia kan seorang Curer “ selang Tero tiba - tiba “ Bukan.. bukan !! Itu tidak benar, aku bukan seorang Curer, lebih tepatnya hanya seorang calon Curer !!“ dengan agak gugup Vea menjelaskan. “ Oh.. begitu , kalau begitu maukah kau sebagai Gadis Curer memberi bantuanmu pada tentaraku yang sedang terluka, sebab tak ada seorang Curer pun di Kapal kami, karena kejadian ini sama sekali tidak aku kira “, “ tapi..tapi !!! aku hanya baru seorang calon Curer ..!! “ kembali dengan gugup Vea berbicara. meskipun seorang calon Curer tapi aku mengakui kemampuan Vea, Vea itu Gadis yang begitu cerdas dan Jika nanti ia menjadi seorang Curer itu tidak akan mengejutkanku, karena aku yakin dia pasti bisa menjadi seorang Curer yang hebat. Akhirnya vea menerima permintaan sang jenderal Kami pun berangkat menuju kapal, dengan perahu kecil kami menuju kapal besar itu , aku dan Vea yang pertama menaiki perahu tersebut bersama Jenderal Leonidas dan tentaranya, sedangkan kawan - kawanku lainnya akan di jemput dengan perahu berikutnya, si tentara yang mendayung perahu. perahu kecil yang terdapat symbol Kerajaan Qiya dibagian kiri dan kananya dengan bentuk yang terpahat sempurna.

Kami semakin mendekat dengan kapal itu, semakin dekat…dan semakin dekat terlihat semakin besar dan terlihat kemegahanya, Begitu indah tapi tampak begitu kuat dan kokoh, dengan lekukan badan kapal dan ukiran yang menghiasinya menggores badan kapal dengan apiknya, ada sesuatu yang menarik, di bagian ujung depan kapal terlihat seperti sebuah pedang besar yang melancip menyudut tajam seolah mengesankan untuk mengarungi lautan luas ini mengarah tegas kedepan menembus samudra.

Kami sampai dan berada tepat di samping badan kapal , “ Hei kami sampai , turunkan tangga ! “ teriak si tentara memanggil anak buah kapal lain yang berada diatas kapal, suara langkah kaki terdengar dari atas kapal sepertinya itu adalah langkah kaki anak buah kapal yang lekas berlari untuk menurunkan tangga, segera tangga diturunkan dari atas. gulungan anak tangga diturunkan. Vea yang pertama dipersilahkan untuk menaiki anak tangga itu, sebagai wanita Vea diperlakukan secara istimewa seperti menaiki anak tangga ini, itulah kebiasaan yang para kaum bangsawan lakukan, Jenderal Leonidas adalah jenderal besar yang terhormat ku bisa melihatnya dari cara ia berbicara dan memperlakukan Vea sebagai wanita terhormat. bahkan jenderal menyuruhku juga untuk menaiki anak tangga lebih dahulu dengan mempersilahkanku dengan cara yang begitu sopan sama seperti ia memperlakukan Vea, mungkin jenderal menghormati ku sebagai tamunya. Ku naiki anak tangga satu persatu, ku berpijak diatas anak tangga yang terbuat dari kayu yang terikat erat oleh tali tambang, agak sedikit bergoyang ketika aku menaikinya semburan sepoi angin laut juga sedikit menggoyangkan anak - anak tangga ini , jantungku agak berdebar ketika menaiki anak tangga ini satu persatu, sedikit tidak percaya hatiku berbisik bahwa aku bisa menaiki kapal besar megah ini, Is it true ??, ku sering membayangkan ketika nanti aku menjadi ksatria ku menaiki kapal perang besar yang megah dan sekarang…..!!, ku benar - benar menaikinya, kapal perang Qiya yang begitu megah. Wah…^___^ !! ini bagai mimpi saja yang seolah menghampiriku dengan bertubi - tubi, senang rasanya… !!. Setelah banyak anak tangga kunaiki, belum sempat ku berada diatas kapal dengan kakiku masih memijak di atas anak tangga ku melihat pemandangan yang menarik , para Ksatria - ksatria Qiya yang berkumpul di atas kapal megah ini melakukan tugasnya masing - masing , ada yang sedang menurunkan layar kapal, merawat meriam yang terlihat begitu besar, indah dan juga terlihat kuat bagiku, ada yang membersihkan deck kapal, dan ada juga yang hanya berdiri berbincang. pemandangan ini begitu menarik bagiku mengingat akan seperti ini aku nanti .suatu saat ku harus bisa !! berpijak di kapal megah Qiya sebagai ksatria Qiya seperti para ksatria ini, huh...angan ini membuat hati ku bergetar saja. “ Class !! cepat naik ! “ panggilan Vea membangunkanku dari kondisi terperangahku “ Ba..baik !” ku lekas menaiki anak tangga dan berada di atas kapal. Setibanya diatas kapal tanganku seolah bergerak dengan sendirinya terangkat dengan perlahan dan seolah menarik tubuh ini, kusentuh bagian - bagian kapal dimulai dari tiang kapal yang terlihat menjulang ke langit biru yang menopang layar - layar kapal woaah…. begitu mengagumkan, semua kapal ini di buat dari kayu yang sempurna dan begitu kuat serta terpahat halus kurasakan dengan sentuhan jari tanganku. kusentuh semua bagian kapal yang tangan ini ingin rasakan dan yang terakhir yang begitu sering menggoda mata ini adalah bagian ujung depan kapal yang terlihat seperti pedang besar itu . Wahh… hiasan pedang besar ini begitu indah , begitu bersinar dan begitu kuat , pasti tertempa begitu baik oleh seorang pandai besi yang hebat, “ bagaimana indah bukan ? “ ucap Jenderal secara tiba - tiba yang tidak kusadari kehadirannya, sepertinya pandanganku sedang terpaku dengan kapal megah ini. “ iya indah sekali jenderal “ jawabku pada jenderal “ itu karena benda ini dibuat oleh pandai besi terbaik di kerajaan Qiya ia bernama Chogun “ jelas jenderal kepadaku masih tetap dengan gaya bangsawanya. aku dan jenderal terus berbincang, kebanyakan aku yang bertanya , bertanya tentang dunia luar tentang kerajaan Qiya tentang para Ksatria - ksatria hebatnya, semua pertanyaanku di jawab Jenderal dengan senang hati, ku juga menceritakan tentang cita - citaku yang ingin menjadi ksatria qiya. sebelum kami menutup perbincangan kami karena hari telah mulai gelap jenderal sempat berkata padaku bahwa suatu saat aku akan menjadi ksatria yang hebat, perkataan itu membuat hatiku bergetar perasaan senang dan terkejut yang sepertinya bercampur, perkataan yang keluar dari mulut seorang jenderal besar. itu merupakan suatu penghargaan besar buatku.

Hari telah malam dan bertabur bintang dengan satu rembulan, Jenderal mengundang ku dan teman - teman untuk makan malam santapan lezat yang telah disiapkan oleh koki - koki kapal, setelah sebelumnya vea dan dibantu kami semua membantu mengobati para tentara yang terluka, disana aku melihat vea begitu lihai dengan kelembutannya,sepertinya di saat itu aku sedikit terpesona dengan gadis aneh itu.di dalam ruang kapal yang begitu indah, di terangi cahaya lilin yang menyala dan semua hiasan yang tertata, dan juga aroma masakan yang menghipnotis ku, wah...hati ku bedecak riang dengan mulut ku yang bergumam senang.

semua makanan ku santap dengan lahap, tapi tidak sebebas seperti ku makan makanan ibuku sebab di sana ada Jenderal ,rasanya ku sedikit malu jika kebiasaan makanku yang liar ku tampakan di depan Jenderal,^__^` , semua yang tersaji begitu lezat, semua terlihat sedang menyantap makanan dengan lahap, yobe sepertinya yang paling menikmati, selera makanannya yang begitu besar tak mungkin bisa menolak semua makanan lezat yang tersaji, selama masih ada sebutir nasi mungkin yobe belum akan berhenti, ha…ha…itulah persepsiku tentang yobe.

sehabis makan malam kami berbincang sejenak, saling memperkenalkan diri masing - masing, tentang kehidupan kami ,tentang cita - cita harapan kami & tentang desa pilos ini, jenderal leonidas nampak tertarik dengan cerita - cerita kami itu. begitupun kami mendengar cerita jenderal tentang jenderal dan negara qiya. tawa, antusias, semangat, keheranan, semua tercampur dalam perbincangan ini yang terselimuti cahaya lilin - lilin terang. yang membuatku tertarik adalah cerita jenderal tentang ibukota kerjaan qiya ini, kota para ksatria - ksatria, tempat lahirnya ksatria - ksatria hebat seperti jenderal leonidas, sekaligus pertahanan terkuat qiya. kota besar yang begitu indah ,megah , ramai dan tentunya menyenangkan kota yang akan menjadi tujuan kami nanti , tempat para calon ksatria dilatih menjadi ksatria - ksatria hebat. ku pasti bisa ! kesana…. Larcgos dan ku pasti bisa menjadi yang ku cita - citakan ,lebih tepatnya kami pasti bisa menjadi dan menggapai impian kami masing - masing yang bukan hanya tentang menjadi ksatria hebat tetapi lebih dari itu dan kami sekarang sedang berjalan menuju kesana. Aku merasa jalanku semakin terlihat jelas dan begitu jelas untukku berlari di atasnya.

Tanpa terasa hari sudah begitu larut, ini waktunya kami harus pulang , jenderal mengantar kami hingga ke tepi pantai ,kami semua berterima kasih atas jamuan makan malam yang telah jenderal berikan kepada kami,jamuan makan malam yang begitu berkesan untukku dan kawan- kawan. Tapi sepertinya kami semua melupakan sesuatu,Wah!!...^_^’ orang tua kami pasti sedang mengkhawatirkan kami.

3 komentar:

Komen yA^^ ,,~~ga punya Account gunain Name/Url aja ^^