Jumat, 16 September 2011

True Knight Novel By Iyang/Aos Part I(Novel Fiction)

Chapter I

Village of Rainbow Pieces

Matahari begitu cerah pagi ini di desaku , desa Pilos. Desa pilos merupakan desa yang berada di daratan pulau kecil yang subur. Pulau yang terdominasi oleh hijaunya daun dan birunya langit yang membentang luas ,kicau burung – burung yang bersenandung riang menyanyikan alunan lagu alam yang indah, percak – percik air dari para penari air yaitu ikan - ikan yang berlompatan memecah air seolah ingin menggapai biru langit, bunga – bunga yang berwarna warni pun ikut menghiasi dan memberi wangi.

Desa pilos ku ini berada dalam batas wilayah Kerajaan Qiya Kerajaan yang berada dalam benua Kara letaknya berada di tepi bagian tenggara benua besar ini, aku sendiri adalah seorang pemuda desa pilos ini, aku tinggal bersama kedua orang tuaku, aku ini anak tunggal dari keluarga yang bisa di bilang cukup makmur. Dari hasil usaha perkebunan ayahku kami mendapat penghasilan yang cukup. Walupun tanpa harus bekerja pun sebenarnya seseorang sudah bisa hidup makmur, karena desa pilos di penuhi kekayaan alam yang melimpah, buah - buahan, sayur – sayuran alam yang hijau segar , dan banyak lagi kreasi Sang Pencipta ada disini .

Pagi ini aku terbangun sekitar pukul lima setelah sebelumya malam tadi aku tidur sekitar pukul sepuluh ditemani dengan lambaian udara malam yang dingin sejuk. Sedangkan orang orang didesaku mungkin masih banyak yang belum terlelap pada jam itu , masih menikmati panorama pilos pada malam yang terang tertabur kerlap - kerlip bintang - bintang, ditemani celoteh - celoteh ringan dan biasanya didampingi minuman hangat yang dibuat dari buah asam kolpa. Buah kolpa adalah buah yang populer di desa pilos ini , bentuknya kotak hampir bulat dengan warna merah muda serta warna keputih - putihan di beberapa bagian kulitnya dan daging buahnya yang asam itu yang kami pergunakan untuk membuat minuman asam yang segar, diseduh dengan air yang masih hangat - hangatnya mmm …….., . aku sendiri tidur lebih awal untuk menerapkan prinsip ‘’Tidur awal bangun awal’’. sekitar pukul lima lebih sepuluh menit aku masih berada di tempat tidurku dengan posisi duduk bersila untuk mengadaptasikan diriku sejenak dari terlelapku, sesaat kemudian aku beranjak dari tempat tidurku yang empuk itu, ku buka jendela kamarku tuk mengundang semilir wangi pagi tuk masuk mendiami kamarku, Wuzz …. segarnya angin masuk sejuk rasanya.

seperti hari - hari biasanya aku melakukan rutinitasku berolah raga pagi di halaman belakang rumahku yang beralaskan tanah dingin diselingi rerumputan hijau, beberapa meter lebih kebelakang dari halaman belakang rumahku tertanam macam - macam tanaman hijau dengan buah dan daun - daunya yang masih terlapis embun pagi, Ya …! itulah kebunku, kebun keluargaku ,disana ayah sedang merawat tanaman - tanamanya dengan penuh cita sambil mulutnya bersenandung. “satu - dua - satu - dua ..” ucapku dengan suara pelan sambil berlari - lari ditempat dengan gerak kaki yang semakin cepat sampai pada batas tertentu aku mulai berlari dengan kecepatan tetap, kemudian aku melakukan beberapa gerakan yang biasa dilakukan dalam olah raga. olah raga pagi ini aku lakukan sebagai pemanasan , nanti sekitar pukul delapan aku akan pergi ke hutan mango yang terletak beberapa ratus meter sebelah timur laut rumahku, untuk berlatih memperkuat fisik dan keahlian bertarungku, karena bagaimanapun juga bagiku seorang lelaki haruslah kuat agar dapat menjadi pelindung bagi diri sendiri dan juga orang lain, itulah yang menjadi pendorong utama obsesiku untuk menjadi seorang yang kuat, untuk menjadi seorang Ksatria. Ha….ha…itulah salah satu cita - citaku. BrZZzzzzzz~~~ huuh dingin sekali pagi ini tapi aku harus tetap melaju menginjaki tanah yang dingin dengan udara yang dingin hah… jadi serba dingin @_@.

setelah berlari jauh akhirnya aku sampai di hutan mango setelah sebelumnya ku menyantap soup buatan ibuku, dan nampaknya aku bukan orang pertama yang datang untuk berlatih, sudah banyak orang yang berlatih di sini, ya bisa dimaklumi karena beberapa minggu lagi akan diadakan rekrutmen untuk menjadi ksatria - ksatria Qiya dan yang akan dipilih tentulah adalah orang - orang yang kuat begitupun harus memiliki jiwa seorang “Ksatria”. Ku lanjutkan lariku “Hey Class!!” tiba - tiba aku mendengar seseorang memanggilku ku tolehkan pandanganku ke arah datangnya suara itu, ternyata sahabat baikku yang memanggil .”Hai Rue pagi sekali kau sudah datang tanya ku ke Rue” begitu juga kau Class” jawab rue,”tentu! karena kita mempunyai tujuan yang sama untuk menjadi Ksatria Elite Qiya iya kan? Rue“ “benar bagaimanapun juga kita berdua harus bisa menjadi Ksatria Qiya, Ayo Class tunggu apa lagi mari kita berlatih ”. ”YA! Bersama kita tempuh jalan Ksatria!!” ucapku dengan semangat menggebu. ”HEY HEY kalian ingin pergi tanpa kami Ya” suara dengan nada besar itu sudah pasti adalah Yobe. Ia berlatih bersama dengan Resfrant, dan Tero. Ya mereka semua sahabat baikku ,Rue, Yobe, Resfrant, dan Tero .

Di hutan mango itu sangat indah dan nyaman serta merupakan tempat yang sangat cocok untuk berlatih, disana tumbuh berbagai macam tanaman yang tumbuh besar menjulang tinggi, air terjun yang indah yang menunjukan kuatnya dengan derasnya dan lembutnya dengan air sejuknya dan cahaya pelangi yang sering terlihat diatasnya. jelas sekali mengapa hutan ini sering dikunjungi banyak orang, baik yang hanya untuk bermain - main, yang mencari tanaman - tanaman untuk obat ,dan juga untuk berlatih seperti diriku, tentunya banyak lagi alasan mengapa orang - orang di desaku menyukai tempat ini. Di hutan mango ini hidup hewan - hewan kecil yang sangat lucu dengan warna biru langit terang pada bulu - bulunya bentuk badanya yang bulat dengan tinggi yang tidak melebihi lutut orang dewasa dan hewan - hewan lucu ini adalah Copo begitu kami memanggilnya, Copo merupakan hewan yang sangat jinak para penduduk desa sangat menyukai hewan - hewan ini, tidak jarang kulihat penduduk desa yang mengajak bermain - main bersama hewan pemakan dedaunan hijau ini.

Ku terus berlatih keras dan berlatih, ku bertekad untuk menjadi ksatria Qiya yang hebat yang hebat secara jiwa dan raga. Ku perkuat kaki dan tanganku tuk melindungi diriku dan orang - orang yang kusayangi, diiringi dengan kekuatan pikiran dan jiwa.

Ku berlari kencang mendaki bukit - bukit terjal yang terdapat di hutan mango ini. ini hal yang biasa kulakukan dalam latihanku, berlari dan menuruni tebing, ku berlari tapakku mencerkam setiap bebatuan tebing dan memecah bongkah tanah yang kering tanpa ragu terus melaju biarpun terkadang jatuh ku kan tetap bangkit tuk kembali utuh, tuk trus berlari wujudkan mimpi yang ada dalam pikiran ini dengan hatiku yang telah terpatri. “Ayo Class trus melaju sedikit lagi .” Suara itu sudah sangat kukenal.., suara yang selalu memberi ku semangat ketika aku menjalani latihanku ini. Seorang gadis yang cantik dan mungkin agak sedikit menyebalkan, gadis itu adalah vea.”hai Class pagiiiiii!!! ^_^” dengan senyum ceria dia menyapaku dan menawari handuk tuk membasuh keringatku, vea memang begitu baik terhadapku dan juga sangat menyebalkan tentunya “PAK!!” ini salah satu dari seratus alasan mengapa kusebut ia menyebalkan :P, secara tiba - tiba Ia menepuk wajahku dengan kedua tanganya Ehh…cukup untuk membuat kedua pipi ini memerah merona….T_T, ia sering melakukan ini terhadapku ku, tidak pernah tahu maksudnya, yang ia hanya bilang ia melakukanya karena ia ingin melakukanya ya…. seperti keisengan gitu lah ,wah….ku tak peduli >.< daaasar gadis aneh…. Tetapi setiap ku ungkapkan perasaan terpendam ku itu dengan mengatainya ‘gadis aneh’ disaat itulah akan muncul pertanda bahwa daun telinga ku akan segera ‘merah merekah’ :P.

Kami semua kelelahan setelah latihan kami tadi, yang paling terlihat lelah adalah Yobe dengan badan besarnya itu lari seperti tadi pasti tentu sangat melelahkan baginya, tapi ia tetap berlari tiap harinya dengan mata penuh cahaya semangatnya tanpa henti, Resfrant pun terlihat sangat kelelahan, Resfrant adalah anak orang kaya Orangtuanya merupakan pedagang kaya yang sukses, tapi Resfrant sendiri ia berniat bahwa ia ingin menjadi seorang ksatria, ia ingin membuat dan menempuh jalanya sendiri begitu ia pernah berkata padaku tanpa keraguan, kemudian ada Tero seseorang dengan semangat api, orang yang menyenangkan dengan sikap polosnya walaupan ia agak gampang untuk marah dan sedikit ceroboh ^__^, dan yang terakhir adalah sahabat dekatku Rue, Diantara ketiga temanku tadi Rue adalah yang memiliki keahlian bertarung paling baik, ia sahabat yang sangat baik ia sering menolongku ketika aku kesusahan, ia pun orang yang paling bijak diantara kami semua, orang yang melakukan sesuatu dengan kepala dingin, sangat kontras dengan Tero ^__^ (kepala panas). Mereka semua adalah sahabat - sahabat baikku yang memiliki impian dan harapan yang sama dan jalan yang sama denganku jalan sebagai ksatria.

Vea menghampiri kami, (Vea) “Hai semuanya !” dengan wajah cerianya dia membawakan kami air segar tuk menghilangkan dahaga kami dia juga membawakan kami bekal berupa roti isi yang masih hangat merekah. Ya begitulah rutinitasku yang biasa aku aku lakukan tiap harinya, berlatih dan berlatih bertemu orang - orang yang menyenangakan dan orang yang menyebalkan :P ya walaupun begitu vea tetap manis ^__^ .

Waktu telah hampir siang haripun telah mulai terik, aku dan kawan - kawan menyelesaikan latihan pagi kami untuk hari ini,Wuh… latihan yang cukup melelahkan tapi menyenangkan. di persimpangan jalan aku berpisah dengan kawan - kawanku dengan Vea,Rue,Resfrant,Yobe dan tero. ku berjalan menuju rumahku di sepanjang jalan yang teratapi langit biru,di sebelah kananku mengalir sungai kecil yang indah karena terkena pantulan matahari sehingga nampak terlihat seperti serpihan pelangi. Alam di pilos ini memang begitu indah ,keindahanya harus di jaga bagaimanapun juga takkan kubiarkan memudar apalagi sampai menghilang,Pilos kampung halamanku... dengan sebutan “ Village of Rainbow Pieces “ begitulah orang - orang di Kerajaan Qiya menyebut desa kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komen yA^^ ,,~~ga punya Account gunain Name/Url aja ^^